Apa yang dilakukan para konglomerat dunia teknologi seperti Bill
Gates dan Steve Jobs di masa mudanya? Rasanya menarik mengetahui apa
yang mereka lakukan dan apa pengaruhnya bagi kesuksesannya.
Dan
memang, mereka tidak menghabiskan masa mudanya untuk bersenang-senang.
Mayoritas sudah bekerja keras, ambisius dan punya impian besar.
Seperti
apa kisah para konglomerat teknologi yang kini menjulang namanya saat
masih berusia 20-an tahun? Simak cerita singkatnya berikut ini yang
disarikan
detikINET dari berbagai sumber.
Larry Page dan Sergey Brin adalah pendiri Google yang
sekarang berstatus mesin cari online terpopuler di dunia. Pada usia
20-an tahun, mereka sama-sama masih berstatus mahasiswa Phd di Stanford
University.
Stanford University sendiri adalah salah satu
universitas paling bergengsi di Amerika Serikat. Ujian masuk ke sini
sangat susah, menandakan keduanya adalah pemuda berotak encer.
Di Stanford pula cikal bakal Google diotaki Brin dan Page. Domain Google didaftarkan pada 15 September 1997.
Perusahaan
Google tercatat berdiri pada 4 September 1998. Google dioperasikan
pertama kali dari garasi rumah Susan Wojcicki yang berlokasi di Menlo
Park, California. Pada bulan September 1998, Susan menyewakan garasinya
pada Sergey Brin dan Larry Page, duet pendiri Google.
Masih
berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Stanford, Page dan Brin
memang belum bisa menyewa kantor yang layak untuk Google. Sehingga
mereka menyewa garasi milik Susan senilai USD 1.700 per bulan. Namun
akhirnya, Google kini sukses luar biasa.
Masa muda Steve Jobs dipenuhi dengan pengalaman unik. Jobs
masuk sekolah menengah Cupertino Junior High dan Homestead High School
di Cupertino, California.
Di Homested, dia berkenalan dengan
tetangganya, Bill Fernandez yang sama-sama tertarik mengutak atik
perangkat elektronik. Fernandez pula yang memperkenalkannya pada Steve
Wozniak, pria yang akhirnya mendirikan Apple bersama Jobs.
Lulus
SMA di 1972, Jobs masuk Reed College di Portland. Namun karena mahalnya
biaya, Jobs memutuskan drop out hanya dalam waktu 6 bulan. Dia kemudian
menghabiskan waktu belajar kaligrafi.
Tahun 1974, Jobs bekerja
menjadi teknisi di perusahaan game Atari, Inc. Pendiri Atari, Nolah
Bushnell menialai Jobs orang yang sulit ditangani dan terkenal hobi
tidak mandi. Namun terkadang ia punya ide cemerlang.
Pertengahan
tahun 1974, Jobs berpetualang ke India bersama Daniel Kottke, teman
kuliahnya, untuk mencari pencerahan spiritual. Berada di sana selama 7
bulan, ia kemudian kembali ke AS.
Dan pada tahun 1976, Jobs
mendirikan Apple bersama Steve Wozniak di garasi rumahnya. Bermula dari
awal yang sederhana, kini Apple termasuk perusahaan paling bernilai di
dunia.
3. Bill Gates
Pada usia 20-an tahun, Gates memutuskan drop out dari Harvard
University. Dia ingin membangun kerajaan bisnis software bersama Paul
Allen.
"Saya kira drop out kuliah bukan ide yang bagus. Saya
senang bisa menempuh kuliah meski hanya dua setengah tahun. Saya
melengkapi beberapa kuliah dengan kursus online," kata Gates dalam
sebuah pidato di Universitas Chicago.
Kala umurnya baru menginjak
22 tahun, Gates pernah ditangkap polisi karena ngebut melebihi batas
kecepatan di Albuquerque, New Mexico pada bulan December 1977. Ia memang
belum punya SIM kala itu.
Pilihan Bill Gates untuk drop out
memang tepat baginya. Ia fokus mengembangkan Microsoft yang kemudian
berjaya sebagai produsen software komputer terbesar di dunia.
Sistem
operasi Windows sampai sekarang masih sangat dominan dipakai di
mayoritas komputer. Dan belum ada pesaing yang cukup berarti. Bill pun
kerap dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaannya
diestimasi USD 61 miliar.
"Saya mengambil langkah raksasa dan
segera. Jika Anda berada di tempat dan waktu yang tepat dan memiliki
visi ke mana teknologi baru akan menuju namun Anda tidak beraksi, Anda
tidak akan pernah bisa sukses," tegas Gates mengenai resep suksesnya.
4. Michael Dell
Ketika masih berstatus sebagai mahasiswa di University of
Texas, Austin, Michael Dell sudah merintis bisnisnya. Dia menciptakan
sebuah perusahaan bernama PC'S Limited dari kamar asramanya.
Perusahaan
tersebut menjual komputer PC IBM. Dia kemudian memutuskan untuk drop
out kuliah dan fokus mengembangkan bisnis setelah mendapat investasi
pendanaan senilai USD 300 ribu dari keluarganya.
Michael Dell
turut berperan besar dalam revolusi komputer PC di dekade 1990-an. Pada
tahun 1985, PC'S Limited menciptakan komputer pertamanya yang dinamakan
Turbo PC dan dijual senilai USD 795.
PC'S Limited mengiklankan
Turbo PC di berbagai media dan menjualnya secara langsung pada konsumen.
Konsumen pun bisa memilih berbagai opsi hardware di komputer yang
dibeli.
Perusahaan Michael Dell itu mencapai sukses besar dan meraup pendapatan sampai USD 73 juta pada tahun pertama operasionalnya.
Pada
tahun 1988, PC'S Limited berubah namanya menjadi Dell Computer
Corporation dan mulai berekspansi secara global. Michael Dell pun
menapak pada masa kejayaannya sebagai pebisnis komputer ulung.
5. Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg sudah menjadi jutawan pada masa mudanya di
umur 23 tahun berkat kesuksesan Facebook. Dia merintisnya ketika masih
kuliah di Harvard University jurusan ilmu komputer.
Pada tahun
keduanya di universitas, dia menulis aplikasi bernama Facemash. Aplikasi
ini memungkinkan antar pelajar menilai tingkat kemenarikan mahasiswa
lain. Karena dinilai melanggar aturan, aplikasi ini kemudian ditutup.
Kemudian
bersama mahasiswa lainnya, Eduardo Saverin, Anderw McCollum, Dustin
Moskovitz dan Chris Hughes, Zuckerberg menciptakan Facebook dari kamar
asramanya. Facebook populer dengan cepat.
Tahun 2007, Facebook
menjadikan Zuckerberg sebagai miliuner muda. Markasnya sudah berada di
Palo Alto, California, pusat teknologi Amerika Serikat.
Kisah
penciptaan Facebook pun difilmkan Hollywood dengan nama The Social
Network, yang menceritakan banyak intrik antara para pendiri Facebook.
Film ini lumayan sukses secara komersial.